Beberapa hari lalu “The Raid 2: Berandal” tayang di salah-satu televisi swasta lokal, sudah bisa ditebak filmnya bakal dihajar abis oleh sensor, makanya daripada marah-marah karena terganggu sensor dan iklan yang bejibun, saya lebih baik menunggu punya DVD-nya dan nonton sepuasnya sampai muntah. Well, akhirnya DVD “The Raid 2: Berandal” yang menurut saya adalah salah-satu film terbangsat tahun ini pun rilis. Sama seperti rilisan film pertama, DVD-nya terdiri dari dua disc, satu untuk film dan satu lagi tentu saja fitur spesial seperti behind the scene, deleted scene dan lain-lain. Nah, buat lo semua yang kangen mau nonton aksi gila-gilaan “The Raid 2: Berandal”, termasuk adegan prison riot dimana Rama (Iko Uwais) harus beradu jotos bag-big-bug di lumpur bareng segerombolan tahanan. Pengen gratisan DVD-nya? kebetulan blog raditherapy sekarang mau bagi-bagi 2 DVD “The Raid 2: Berandal”, caranya? jawab pertanyaan kuis dibawah ini:

Pertanyaannya: Sebutkan nama dua karakter pembunuh bayaran dalam “The Raid 2: Berandal”, yang diperankan oleh Julie Estelle dan Very Tri Yulisman?

Gampang pertanyaannya, untuk menjawab silahkan mention ke twitter @raditherapy dan @adithiarangga dengan format jawabannya: <jawaban> #Quiztherapy @raditherapy @adithiarangga

Contoh menjawab: Mata Malaikat dan Ki Hitam #Quiztherapy @raditherapy @adithiarangga

Oh menjawabnya nga usah banyak-banyak, cukup sekali aja, jawaban kuis ditunggu sampai Jum’at, 05 September 2014, akan ada dua pemenang yang masing-masing mendapatkan DVD “The Raid 2: Berandal”. Selamat menjawab, semoga beruntung!

Review “The Raid 2: Berandal”

Ini film yang hanya punya satu tujuan: bikin lo girang-mampus begitu keluar dari bioskop, kayak anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan baru. Yup, film ini memang menawarkan itu, banyak “mainan” baru yang dibawa oleh Gareth untuk dihancurkan, diremukkan, ditabrakkan, ditembaki, dibanting-banting, dipukuli, dilempar, dikoyak-koyak, digilas, dijedotkan, ditebas, ditendangi dan disayat. Ya, di “Berandal”, penonton akan diajak melihat setting yang lebih luas dengan skala yang jauh-jauh lebih besar dari “The Raid”, kita tidak saja disodorkan aksi-aksi baku-hantam dalam ruangan tapi juga dijalanan yang ramai orang dan lalu lalang kendaraan. Belum kenyang dengan orang saling pukul-pukulan, Gareth juga ajak adrenalin saya untuk melaju ngebut, ketika film ini juga menyeret-nyeret paksa saya untuk masuk ke dalam mobil dan dibawa melihat aksi kejar-kejaran mobil dari kursi belakang, adegan car chase yang segila adegan berantem-berantem-an. Didukung oleh bujet yang tentunya lebih besar dari “The Raid”, “Berandal” betul-betul digenjot untuk jadi sajian dengan level menghibur yang maksimal, namun  tanpa dibebani film ini harus lebih menggila dari film pertama, biarkanlah “The Raid” dengan kegilaannya sendiri, “Berandal” dengan kegilaan barunya… baca review selengkapnya.