Sebelumnya ada yang bertanya kenapa “HorrorTherapy” tidak dibuat berurutan dari yang levelnya sedikit ngehe ke yang ngehe banget, awalnya memang berniat untuk dibuat seperti itu. Namun setelah dipikir ulang, saya memilih untuk tidak membuatnya urut, karena menurut saya semua film yang masuk dalam daftar, ya ngehe semua. “HorrorTherapy” lebih seperti sebuah playlist, berisi film-film yang sudah saya kurasi dan saya labeli “terngehe”, dan kata ngehe tersebut tidak saja mewakili film yang berdarah-darah saja, atau seram anjing, tapi juga bagaimana film dikemas—tidak asal buat dari segi teknis dan cerita. Saya ada niatan, untuk daftar selanjutnya mungkin akan berisi film-film pendek lokal, tapi mencarinya memang butuh waktu, buat yang merasa punya film pendek atau setelah melihat postingan ini punya rekomendasi film pendek lokal yang keren, silahkan jangan sungkan-sungkan untuk colek saya lewat kotak komentar dibawah. Eh tapi film horor yah, jangan kasih saya film cinta-cintaan, hahahaha. Tanpa banyak basah-basih lagi, silahkan tonton ke-sepuluh film dibawah, ingat klik gambarnya untuk menonton, jangan males tinggal klik doang kok! Selamat menonton!

Bagian Pertama | Bagian Kedua

***

1. One Last Dive

Ternyata nama Jason Eisener (Hobo With a Shotgun) tidak melulu terkait dengan film-film berdarah-darah, sutradara film pendek “Treevenge” (saya masukan ke daftar horrortherapy sebelumnya) ini juga bisa membuat film yang efeknya bikin jantung copot. “One Last Dive” yang hanya berdurasi kurang dari dua menit saja, ternyata sanggup menghajar nyali saya sampai mati lemas. Well, film yang masuk dalam proyek “The Devils Hour – The 3.07AM Project” (proyek keroyokan dalam rangka penayangan The Conjuring) ini pun langsung saya nobatkan “ngehe”, dan wajib masuk daftar HorrorTherapy jilid ketiga…enjoy!

2. Inside

Film “Inside” yang ini tidak ada hubungannya dengan filmnya Alexandre Bustillo dan Julien Maury yang super-berdarah itu, melainkan sebuah film yang akan ajak kita masuk dalam pikiran seseorang, tentu saja seseorang yang “istimewa”. Saya tidak akan banyak bercerita, karena saya tidak mau membocorkan apa-apa, jadi silahkan tonton sendiri film yang menurut saya tak saja ngehe tapi juga mampu menjebak penonton sejak menit pertama.

3. It’s Not You, It’s Me

Judulnya memang tampak seperti film drama percintaan, tapi jangan salah film yang disutradarai oleh Matt Spicer dan dibintangi oleh Fran Kranz (The Cabin in the Woods) ini punya muatan “horor” yang asyik dalam diri seorang perempuan yang kelihatannya biasa-biasa saja. Dibungkus oleh dark comedy yang pas, film yang punya durasi 10 menitan ini tahu betul bagaimana mengajak penontonnya untuk menikmati cerita dan bertanya-tanya sepanjang film… “siapa lagi ya?”

4. Geometria (1987)

Seperti Peter Jackson dan sutradara-sutradara besar lainnya, yang memulai karir filmnya lewat horor, seorang Guillermo del Toro yang kemudian kelak membuat film seperti Pacific Rim, menapaki batu loncatannya dimulai dari film-film horor, salah-satunya sebuah film pendek buatan tahun 1987 berjudul “Geometria”. Nah, seperti film-film buatan Guillermo lainnya, di film ini juga begitu kental rasa fairy tale-nya, dicampur dengan komedi yang memang sudah jadi ciri khas Guillermo.

5. El Cojonudo

Sebelum dilirik untuk membuat remake “Evil Dead” (2013) karena film pendek “Panic Attack!” yang fenomenal itu, Fede Alvarez di tahun 2005 membuat sebuah film pendek berjudul “El Cojonudo” yang jika diterjemahkan kira-kira artinya itu adalah “Mr. Balls”. Memang bukan seratus persen horor seperti “Evil Dead”, tapi sebuah thriller berbalut komedi yang membuat saya lebih mengerti taste seorang Alvarez, tepatlah jika kemudian dia diseret untuk menyutradarai “Evil Dead”.

6. Serial Taxi

Mari menonton yang lucu-lucu dulu, hahahaha!

7. Don’t Move

Untuk urusan film pendek horor berkualitas ngehe, nama Bloody Cuts (PH kecil asal Inggris) adalah jaminan tontonan yang benar-benar asyik. Tidak saja cerita yang dipikirkan matang-matang, tapi juga cara mereka mengesekusi film-filmnya yang kebanyakan memang horor. “Don’t Move” masih mewarisi kengehean film-film Bloody Cuts, dengan cerita yang simple, film ini mampu menyajikan sebuah film horor yang tak terbayangkan sebelumnya, mengejutkan seperti yang sudah-sudah. “Don’t Move” benar-benar membuat saya tak bergerak!

8. Abe

Robot tidak melulu berkaitan dengan film fiksi ilmiah berbau futuristik, di “Abe” kita akan melihat sebuah horor yang datang dari sebuah robot. Bagaimana mesin juga sebenarnya punya perasaan, mereka juga bisa mencintai, mereka pun juga bisa sakit hati…dan mereka juga bisa menyakiti manusia untuk “memperbaiki” semuanya. Film sederhana dengan ide dan konsep yang luar biasa, didukung CGI robot yang sangat mumpuni, “Abe” adalah film pendek yang menarik!

9. Cargo

Jika di bagian pertama ada “Zombies and Cigarettes” dan saya memasukkan film badut zombie, “The Clown” di HorrorTherapy bagian kedua, di bagian ketiga yah tentu saja saya kembali menjejalkan film zombie (wajib ada di HorrorTherapy, agak sedikit egois sih, tapi tidak apa-apa). Saat film-film yang berbau-bau mayat hidup semuanya bercerita sama dan gitu-gitu saja, “Cargo” bisa dibilang sebuah penyegaran di dunia film zombie. Film zombie yang tidak hanya soal menyantap otak tapi juga menyajikan cerita yang membuat kita peduli untuk menonton…sampai selesai.

10. Brutal Relax

Dari orang yang sama yang membuat “Fist of Jesus”, sesuai dengan judul filmnya “Brutal Relax” benar-benar begitu brutal. Darah dan isi perut dimana-mana, dan kepala begitu mudah hancur berantakan. “Brutal Relax” adalah film pendek yang tepat untuk menutup daftar HorrorTherapy bagian ketiga ini. Hilarious!