Tidak salah sih jika “The Thieves” sukses menggilas “Haeundae”, “Taegukgi”, dan kemudian di minggu ke-6 setelah rilisnya menggantikan posisi “The King and the Clown”, sebagai film Korea ke-2 paling laris dengan 12 juta lebih tiket berhasil terjual. “The Thieves” punya formula film hiburan yang lengkap, film heist yang tak saja menjual cerita orang mencuri sesuatu doang, tapi juga melengkapinya dengan ya segalanya—dari deretan aksi, komedi, sampai intrik-intrik seru yang berujung pada twist ala film-film Korea. Sengaja untuk tidak mau tahu isi film ini, dengan tidak mengintip trailer dan membaca sinopsis-nya, rasa penasaran saya seperti dijungkir-balikkan oleh Choi Dong-hun menjadi rasa puas. “The Thieves” dibuat jelas untuk hiburan, tapi ini film Korea, film hiburan ala Korea, seperti yang kita tahu mereka selalu mampu keluar dari batasan-batasan sebuah film hiburan yang konvesional. Choi Dong-hun mencoba meneruskan tongkat estafet dari sutradara-sutradara sukses Korea sebelumnya, batasan-batasan itu sekali lagi dilompati lewat “The Thieves”, ini bukan lagi film yang menghibur, ini adalah film yang mengagumkan, film yang Korea banget! ciyus? miapah?

Dipimpin oleh Popeye (Lee Jung-jae), geng kucing garong asal Korea yang terdiri dari Chewing Gum (Kim Hae-sook), Anycall (Jun Ji-hyun), Pepsi (Kim Hye-soo) dan Jampano (Kim Soo-hyun), akan kembali beraksi setelah sebelumnya berhasil mencuri sebuah artifak langka. Kali ini Popeye dan geng akan bergabung dengan tim pencuri handal dari Hongkong pimpinan Chen (Simon Yam), mereka semua akan dikomandani oleh Macau Park (Kim Yoon-seok), seorang master pencuri yang dulu pernah satu tim dengan Popeye. Target mereka adalah sebuah berlian bernama “Tear of the Sun”, bernilai 30 juta dolar. Sebuah aksi pencurian yang nantinya tidak hanya berbahaya, karena mereka akan berhadapan dengan pihak berwajib dan orang-orang yang mengincar berlian tersebut, tapi juga membuka celah-celah konflik diantara para pencuri. Celah yang sebelumnya hanya sebuah retakan kecil seketika semakin lebar saat misi pencurian berjalan, ketika masing-masing dari mereka harus memilih antara pekerjaan, kesetiaan, cinta dan juga dendam. Jika para pencuri ini diberikan pilihan yang sulit dalam “The Thieves”, penonton justru sebaliknya diberikan pilihan terbaik, sebuah tontonan film heist berdurasi 136 menit yang kaya hiburan dan mencuri perhatian sampai akhir.

Iya saya ciyus mengatakan bahwa “The Thieves” adalah film yang mengagumkan, walau di paruh awal agak nyerempet film berjenis sama dari Hollywood sana, “Ocean Eleven”. Tapi bukan Korea jika pada akhirnya hanya ingin membuat versi alternatif dari film yang disutradarai Steven Soderbergh tersebut. Jujur, saya pun sempat berkata “biasa aja” dalam hati, tapi tunggu sampai film bergulir ke paruh berikutnya, “Ocean Eleven” akan terlihat cemen dibanding film ini, hehehe. Dari yang awalnya ber-heist-ria, tanpa sadar Choi Dong-hun mengajak kita ke sebuah atraksi seru penuh dengan intrik dan konflik saling “baku hantam”, sekilas saya langsung ingat dengan “Outrage” yang disutradarai Takeshi Kitano, bedanya ini bukan mengupas dunia yakuza Jepang, tapi versi garong dari film yang sempat tayang di JIFFEST 2010 tersebut. Choi Dong-hun tak hanya mengajak saya untuk bersenang-senang melihat tumpukan aksi-aksi pencurian yang “dikoreografikan” dengan indah, tapi juga beruntung Choi ikut mengajak saya untuk terlibat secara emosional pada masing-masing karakter, khususnya Macau Park. Alhasil ketika konflik-konflik tersebut saling bertubrukan, saya tak saja asyik menikmati apa yang Choi hadirkan, namun juga secara manusiawi bersimpati kepada karakter-karakter di dalam “The Thieves”. Jadi mata dan hati sama-sama terhibur.

Banyaknya bintang-bintang yang menghiasi “The Thieves” tampaknya juga yang menjadi faktor film ini begitu bersinar di Korea sana, menyedot penonton untuk berbondong-bondong. Dari aktor “sinting” Kim Yoon-seok sampai si cantik Jun Ji-hyun (My Sassy Girl, 2001), hadir juga aktor veteran Hongkong Simon Yam. Well banyaknya karakter dalam “The Thieves”, dimanfaatkan dengan baik oleh Choi untuk makin menghidupkan film ini. Semarak Ensemble cast ini tak disia-siakan Choi, porsi masing-masing karakter dibagi dengan baik, tanpa ada yang terlihat hanya “numpang lewat saja”. Walaupun memang Kim Yoon-seok pada akhirnya yang paling banyak disorot dengan segala kegilaannya, mengingatkan saya pada aktingnya di “Yellow Sea”. “The Thieves” itu seperti berlian yang akan dicuri oleh Macau dan kawan-kawan, film yang dibungkus “mahal”, Choi tahu bagaimana membuat film heist-nya menjadi berkelas sekaligus juga masih bisa menyelipkan kekonyolan, menghadirkan kelucuan-kelucuan khas film-film Korea. Complicated di awal tidak menjadikan film ini langsung saya cap boring, karena “The Thieves” punya caranya sendiri untuk kemudian membuat saya terpaku di tempat duduk. Menikmati setiap atraksi seru yang dipamerkan oleh Macau dan geng garongnya. “The Thieves” seperti yang saya singgung di paragraf awal, benar-benar mencuri perhatian saya dari awal hingga film ini berakhir dengan gila-gilaan.