Menjadi seorang movie blogger bisa dibilang sebuah kebetulan, saya tak pernah ada punya niat untuk jadi movie blogger, walaupun sudah bertahun-tahun memiliki blog yang isinya hanya curhatan omong kosong. Hingga akhirnya memutuskan menulis sebuah review film di tahun 2009, waktu itu saya tidak memikirkan apakah review film saya akan dibaca banyak orang, saya hanya ingin mengeluarkan unek-unek, yah sama seperti ketika saya menulis sebuah curhatan, bedanya kali ini, saya menulis curhat tentang film yang baru saja selesai ditonton. “Pintu Terlarang” jadi penggerak saya untuk memulai menulis review film, jika selama ini saya hanya bisa membaca review-review film di internet dan majalah, saya senang akhirnya bisa menulis dan juga membaca review film buatan sendiri. Dilihat dari tahun saya memulai menulis review, saya menyadari raditherapy (nama blog saya) hanyalah sebuah blog amatir, jika dibandingkan dengan blog-blog film lainnya, saya masih dalam status “belajar” menjadi movie blogger dan selama tiga tahun ini saya banyak belajar. Well, mengapa saya mau jadi movie blogger pun, karena saya ingin belajar menulis, simple! Sebuah niat yang saya selipkan setiap saya menulis dan kemudian mem-posting-nya di blog.

Ada yang mau jadi movie blogger? Ok yang semangat bilang “mau” tapi tidak pernah mau memulai dan yang bilang “tidak mau” tapi mungkin (saja) di masa depan tiba-tiba ingin jadi movie blogger, ijinkan saya untuk membagi pengalaman yang masih cetek ini. Sudah lama sekali saya mau berbagi tips atau apapun itu namanya, banyak juga yang me-mention saya di twitter untuk mem-posting tips-tips memulai menjadi movie blogger, tapi selalu terhambat ketidakpedeaan saya sebagai newbie di dunia per-movie blogger-an ini. Daripada saya terus ber-basa-basi nga karuan, inilah tips-tips memulai menjadi movie-blogger versi blog raditherapy.

1. WordPress, Blogspot atau…??

Tentu saja rumah yang saya maksud disini adalah website yang menyediakan jasa ngeblog, jika ditanya secara pribadi mungkin saya akan menjawab wordpress (bukan karena saya dibayar oleh Matt Mullenweg), karena bertahun-tahun tulisan-tulisan saya numpang disana—sampai akhirnya saya memutuskan untuk membeli domain dan hosting sendiri (raditherapy.com), tapi masih setia dengan memakai wordpress untuk blogging tool-nya. Saya hanya merekomendasikan satu tempat blogging yang menurut saya kaya akan fitur, awalnya memang terkesan ribet ketika baru masuk ke halaman admin, melihat control panel-nya saja sudah pusing. Namun setelah mulai terbiasa, beberapa kali mencoba posting dan nekat buat ngoprek, wordpress ternyata tak seribet yang saya bayangkan.

“Rumah” ngeblog yang satu ini adalah paket yang lengkap buat kalian yang mau memulai (serius) menjadi movie-blogger. Saya juga pernah mencoba blogspot, banyak teman-teman sesama movie blogger yang punya rumah disini, sama seperti wordpress, tempat ngeblog yang umum dipakai banyak blogger ini juga lengkap. Mau yang tidak ribet? saya menyarankan Tumblr. Intinya jangan takut memulai, memilih dan mencoba, wordpress dan blogspot ribet? jangan malah jadi malas ngeblog karena itu, jangan malas untuk ngoprek, pelajari “rumah” tempat kalian ngeblog, puaskan rasa penasaran kalian dan coba satu-persatu fitur yang ada. Dimana pun nantinya “rumah” yang dipilih, yang terpenting adalah kalian nyaman untuk menulis, dan jangan pernah malas untuk ngoprek!

2. NamaBlog(dot)blablabla(dot)com

Carilah nama untuk blog yang mudah diingat, jadi jika ada yang bertanya “eh nama blog lo apa?” kalian tidak perlu repot-repot mengeja atau mencari kertas dan pulpen hanya untuk menuliskan nama blog (padahal nama blog sendiri ribet, maaf). Tidak masalah sebetulnya jika nama tersebut tidak ada kaitannya dengan film, yang paling penting adalah nama tersebut tidak ribet diingat orang, lo banget dan mewakili isi blog. Misalnya raditherapy.com, ini sebetulnya juga masih terbilang nama blog yang ribet, tapi saya telanjur menamakan blog saya seperti itu, tapi nama tersebut lahir bukan dari pikiran asal, saya memilih nama blog yang mewakili diri saya sendiri, ya “radith” berasal dari singkatan nama saya sendiri “Rangga Adithia”, lalu dengan sok asyik saya menggabungnya dengan kata therapy.

Sekali lagi dengan alasan khusus, bagi saya menulis itu termasuk “terapi” gratis, saya terbiasa menuangkan kekesalan dan kebahagiaan di dalam tulisan, begitupun setiap kali menulis review film. Selain terapi untuk menulis lebih baik, saya jadi lebih percaya diri mengungkapkan opini dengan blak-blakan, tanpa harus malu atau apapun. Nama blog kalian nanti akan jadi semacam sebuah identitas, jadi jangan sampai salah memilih nama/alamat untuk blog kalian. Tidak suka dengan nama blog, lalu seenaknya gonta-ganti nama blog juga bukan solusi. Apalagi Jika nanti blog kalian sudah ramai, ada kemungkinan pembaca akan “kabur” dan malas jika melihat penulisnya labil, nama blog kok ganti-ganti terus seenaknya. Ayo pikirkan nama yang kece untuk blog film kalian!

3. Sebelum Tebar Pesona, Percantik Blog-mu!

Siapa bilang tampilan blog tidak penting, selain tulisan-tulisan menarik yang nanti mengisi konten blog, tampilan juga berperan besar dalam urusan “mengumpulkan” pembaca. Tak jarang pembaca yang kepincut bukan karena melihat siapa penulisnya atau bahkan tulisannya, justru karena tampilan blog yang menarik. Setidaknya kalau memilih themes, pilihlah yang tidak norak, yang minimalis lebih saya anjurkan buat permulaan. Cobalah untuk menempatkan diri sebagai pembaca, apakah themes yang saya pilih menarik pembaca? Apakah postingan saya nyaman dibaca? tanyalah dua pertanyaan itu ketika memilih themes, bukan karena semata-mata kita suka, namun harus memikirkan orang lain yang berkunjung, jangan egois hehehehe. Pilih themes sudah, yuk sekarang pasang banner yang keren, dulu saya memikirkan banner yang layak dipasang saja berakhir galau, kebiasaan pengen bannernya perfect. Tapi untuk awal-awal cobalah masang banner yang memang sesuai dengan themes, jika ingin tampil minimalis, yah sebisa mungkin banner juga minimalis.

Tak perlu jadi seorang designer web atau grafis untuk membuat banner yang keren, pasang saja nama blog dengan latar belakang film kesukaan kamu, tapi usahakan background gambar tidak terlalu ramai agar nama blog-mu tetap kelihatan. Jika nama blog sebagai identitas, banner ini bisa dibilang pakaian yang kalian pakai, kesan pertama itu penting. Nilai plus tersendiri jika kalian memang memperhatikan tampilan blog, percantik blogmu secara bertahap, tidak perlu langsung ngejreng tapi malah jadi norak. Usahakan jangan terlalu sering berganti-ganti themes, sekali lagi “labil” itu tak baik, makanya dari awal mantapkan pilihan, boleh ganti kalau bosan dan itu membantu me-refresh semangat nulis kamu. Jangan pernah puas dengan apa yang ada sekarang, perbanyak browsing bagaimana membuat blog kamu semakin cantik, bertanyalah sesama teman movie-blogger bagaimana membuat banner yang kece. Tapi itu bisa dilakukan nanti, blog kalian sudah siap! sekarang waktunya untuk “tebar pesona”, ayo mulai menulis, tulis apa yang mao lo tulis!