Tidak dianjurkan untuk serangan jantung, kanker, impotensi, gangguan kehamilan dan janin ~ tagline di poster (ngeri banget taglinenya)

[Lokasi: Café Tengkorak Jenglot Emas] gw nga tahu darimana nama tempat ngopi-ngopi ini didapet, terinspirasi film horor-kah atau emang biar komersil, sudahlah gw nga peduli nama cafenya karena gw lebih peduli dengan siapa gw duduk sekarang. Entah mimpi apa malam sebelumnya, tiba-tiba ada telepon misterius yang menyuruh gw untuk datang ke café ini, well gw nga bisa nyebutin alamatnya, sangat rahasia. Ternyata pas sampai, dua orang yang sangat familiar sudah duduk sambil bersenda-gurau, “aaah tamu kita sudah datang, mari silahkan duduk” salah-satunya menyapa gw dan menyuruh duduk. Gw saat itu masih bengong nga percaya, darimana nih dua orang dapet nomor telepon gw, eh iya dua orang yang sedang duduk sama gw sekarang, Naya(to) dan KKD. Apakah gw sedang mimpi buruk? karena baru saja kemarin gw nonton film terbaru KKD ‘Pelukan Janda Hantu Gerondong’, masa efeknya sedasyat itu sampai langsung mimpi buruk begini.

“Susah nga bro cari tempatnya?” saut Naya ke gw, “ah enggak bro, pas angkat telepon, tiba-tiba gw ada disini, mandi aja belom, maaf yah klo rada bau-bau ketek swamp thing” balas gw. KKD langsung aja sok prihatin sambil cengengesan “kesian banget kaka, mau eike mandiin dulu, ada kamar mandi tuh di dalem” *berbusa, gw: “….”, KKD langsung menambahkan “hahaha becanda kaka, lagian eike cuma mau mandiin Naya”. Naya pun membalas “berbusa”, gw dengan spontan bilang ke Naya “hammer”. Dialog pembuka gw sama dua orang legenda ini emang rada nga jelas dan absurd mirip sama film-film yang mereka buat, bawa-bawa mandilah, icon kaskuslah, lanjut ke hal-hal nga guna lain yang nga perlu gw sebutin ditulisan ini. “Jadi gimana nih film eike paling baru Pelukan Janda Hantu Gerondong…?” tiba-tiba KKD menembak gw dengan pertanyaan tersebut. Gw yang masih nga percaya klo gw sedang di dunia nyata, langsung kaget dan menjawab dengan terbata-bata “nga usah ditanya pak produser, filmnya luar biasa!”.

‘Pelukan Janda Hantu Gerondong’ tentu saja yang gw maksud adalah luar biasa hancur, tetapi, yah ada tapinya, film ini jadi terkesan akan terlihat lebih baik dari urusan gambar, bisa dibilang lebih jernih ketimbang film KKD yang terdahulu. “Tumben gambarnya jadi bagus film lo? Tanya gw ke KKD. “wah terima kasih buat pujiannya, yah itu hasil dari film eike sebelumnya Rintihan Kuntilanak Perawan, tuh film lumayan laris dari situ eike bisa beli kamera lebih canggih, pokoknya kamera yang dipake James…James siapa itu” gw pun langsung menyaut “CAMERON!”, “nah itu, kamera yang dipake doi pas bikin film Avatar” tambah KKD. Gw sebenarnya males menanggapi, tapi akhirnya gw percaya aja apa yang KKD bilang “yang boneng gan, pantes filmnya bening”. KKD ternyata nih percaya nga percaya mau bikin film pertamanya di tahun 2011 itu dalam bentuk 3D, nah sekarang bayangkan saja menonton film KKD yang eksotik tersebut dengan kacamata 3D alias tiga dimensi, yakin gw akhirnya bakal muntah warna-warni, kalah deh pelangi.

“Eh nanti Naya pinjem yah kamera u punya” tanya Naya ke orang brewokan yang sedang asyik menyeruput kopinya, “pasti donk, tinggal calling aja nanti klo mau pinjem, mau pinjem apalagi setan-setanan eike, silahkan” respon gembira KKD. “Nah terus gimana soal ceritanya, eh iya film eike emang pernah ada ceritanya yah” KKD kebingungan, gw masih diem belum mau jawab, sedangkan Naya ngakak sambil muncrat es batu dari tuh lubang hidungnya “hahahaha, film lo emang kacrut banget, jadi nga usah pake cerita lagi lah”. Gw dalam hati mempertanyakan kata-kata Naya tersebut, nih orang percaya diri banget kaya filmnya lebih baik aja, tiba-tiba keduanya tertawa terbahak-bahak “huahaha” nah gw ikut ketawa aja “ha…ha…ha…ha” sambil lanjut menceritakan betapa hebatnya film gerondong. Katanya sih film ini menjiplak film lain, tapi gw lupa apa filmnya dan emang gw juga belum nonton, inti kisahnya adalah semua kejadian entah itu norak atau seremnya norak banget yang muncul di film ini, anehnya sama persis seperti sebuah acara televisi yang sering ditonton sama Indah Kalalo, judulnya pun hampir mirip “Pelukan Hantu Nenek Gerondong” jika gw nga salah. Saking sukanya karakter Kylie yang diperankan oleh Indah Kalalo sama serial televisi yang tayang pagi hari lalu malamnya terdapat tayangan ulangnya ini, ia sampai ingin membuat film sendiri, maka diundanglah tuh temannya dari negeri Jiran Malaysia Jenna (Aida Saskia).

Semoga sinetron kita nga terinspirasi mengadaptasi jam tayang serial televisi ini, bisa-bisa pagi muntah, malam pun gw akan muntah, bisa kurus kering gw nanti (susah amat yah tinggal nga ditonton, habis perkara). Walau di sinopsis atau premisnya kelihatan amat menjanjikan (yah dilihat dari sedotan yang panjangnya 10 meter), seperti biasa dan entah kapan akan berubah, film produksi KKD pasti berubah dari sinopsis yang dibaca sangat normal menjadi 180 derajat berbalik sangat tidak normal ketika diesekusi menjadi film, itu pun jika masih pantas disebut dengan film, karena gw juga sekarang lagi geger otak tingkat akut, jadi gw akan sebut film ini = film. Gw dari dulu selalu yakin KKD hanya mengumpulkan adegan dibuang sayang lalu diedit menjadi tampak “seperti” film. Sama halnya dengan ‘Pelukan Janda Hantu Gerondong’, yang adegan demi adegannya tidak nyambung dari adegan satu dengan yang lainnya, misalnya saja Andreano Phillip sedang berakting jika dia terkena paku sampai berdarah-darah, lalu tiba-tiba adegan langsung pindah entah berapa tahun kemudian, karena Phillip terlihat baik-baik saja dan gw sampe sekarang nga ngerti maksud adegan tersebut, dan sepertinya semua adegan yang terkemas serupa tidak punya andil dalam membentuk suatu cerita dalam film ini. Kesannya yang penting nih film ada gambarnya dan nga cuman suara, well gw lebih baik liat…eh denger suara aja deh daripada harus lihat Aida Saskia tampak dari belakang.

Jadi misteri kenapa Aida begitu cemberut pada acara pres-con sekarang terkuak, yah itu karena kamera dengan seenaknya mengeksploitasi dia tampak belakang, bukan karena dia takut dan malu ditanya soal adegan mandi di film ini yang tersebar ke internet. Kalo ditanya siapa yang berulah menyebarkan video mandi itu sih nga usah ditanya, “eh iya siapa sih yang nyebar video mandi Aida ke internet pak produser” tanya gw ke KKD, “ah ngapain lo tanya itu, sudah jelaskan siapa (sambil ketawa) lagipula dengan tersebarnya video itu kan film eike terpublikasi dengan gratis, setiap filmmaker harus pake cara eike klo soal promosi, pakai promo berbau tali beha dan karet celana dalem, pasti deh bakal banyak yang nonton filmnya” jelas KKD. Ketika produser yang satu itu menjelaskan, Naya hanya ngangguk-ngangguk tanda setuju, sedangkan gw menampilkan wajah datar sambil pucat memikirkan kenapa saya masih ada di café ini bersama mereka. Tolong saya jika ini hanya mimpi, tolong bangunkan saya.

Gw bertanya dalam hati, kapan filmnya dimulai karena dari sejak awal gw itu sepertinya hanya disajikan adegan-adegan behind the scenes film ini, adegan-adegan yang sengaja dibuat salah lalu dipanjang-panjangkan sampai menyentuh entah berapa menit durasi nih film, karena lagi-lagi seperti biasa, menonton film KKD itu gw pasti diajak ke alamnya dan dikurung selama 200 jam. Dipaksa menonton adegan renang yang jumlahnya tidak terbatas, adegan mandi yang juga jumlahnya tidak terhitung. KKD membuat adegan mandi saja lain daripada yang lain, yah Aida dan kawan-kawan deretan artis seksi yang sengaja diboyong ke film ini nantinya akan diberi porsi adegan mandi satu-persatu. Nah hanya di film ini gw bisa liat orang mandi setengah-setengah, pas mandi pake pakaian dalam lengkap, anehnya selesai mandi pasti selalu disusul dengan adegan buka beha dari belakang, selalu seperti itu. Untuk keseribu-kalipun adegan-adegan ini jelas tidak ada hubungannya dengan apapun. Termasuk ketika Aida mandi lalu samponya pindah sendiri dan berisi darah, tetapi sesudah itu seperti tidak terjadi apa-apa, hebat sekali KKD!

“Gw sampe sekarang bingung dengan alur ceritanya, sangat membingungkan, adegannya tidak ada yang nyambung, emang kaya gitu apa ada kesalahan editing”, KKD menjawab “yah eike syuting juga kan buru-buru, cuma satu hari, itu juga dipotong break dan lain-lain, terus stok gambarnya berantakan, jadi pas diedit sama eike sendiri (wah baru tahu KKD ngedit filmnya sendiri), mana adegan awalnya, mana adegan akhirnya, jadi agak campur-campur aja disambung tuh adegan, mana eike pengen buru-buru jadi lagi, biar filmnya cepet tayang”. Lalu KKD melanjutkan “tetapi eike malah seneng loh pas tahu hasilnya sehancur itu, eh maksudnya bikin bingung, iya eike yang nonton aja bingung, tapi pas banget sama ceritanya yang mind-blowing, dengan editing yang ngawur toh film eike jadi tambah membingungkan, pas banget dengan dengan mood awal yang pengen eike sajikan ke penonton”. Penjelasan KKD malah makin membuat gw bingung sama persis ketika ada karakter dokter yang dimainkan Adam Jordan sedang menjelaskan apa yang sampe lupa, oh iya menjelaskan tentang salah-satu pasiennya. Dialognya terlihat lebih pintar ketimbang DiCaprio pada saat menjelaskan tentang mimpi di ‘Inception’. Ngemeng-ngemeng tentang film Nolan tersebut, musik di film ini jadi makin megah nga karuan ketika adegan yang biasa saja justru dibarengi dengan musik yang tampak dikomposeri oleh Hans Zimmer. “Bener yah pake Hans Zimmer?” tanya gw penasaran ke KKD, “siapa tuh Hans Zimmer?” gw: “nevermind…”

Satu-satunya yang bisa menghibur gw adalah munculnya setan-setan muka bubur basi khas film-film KKD, yes…yes they’re baaaaaaaaack! Lengkap dengan kemunculannya yang tidak disangka-sangka dan hanya jadi bahan lelucon. Setan nenek gerondong ini muncul dari mana saja, dari samping kasur, belakang pintu, sampe iseng cuma ngelus-ngelus manja kepala orang. Sama seperti cerita yang super-membingungkan, gw juga dibuat bingung darimana si setan datang, karena dia muncul begitu saja lalu menghilang nga diceritakan dengan tiba-tiba. KKD memang selalu memperlakukan setan-setan yang muncul di filmnya dengan seenaknya, selain dibuat menderita harus muncul jauh dari kata menakutkan, orang-orang yang ditakuti pun hanya teriak seadanya, lalu setelah itu seperti lupa jika sudah diteror oleh setan.

Hebatnya lagi adalah ketika Aida diperkosa oleh setan, sudah dibanting sana-sini tapi akhirnya dia berperilaku seperti tidak terjadi apa-apa, gila semua yang ada di film ini emang nga bisa dijawab dengan akal manusia normal, mungkin alien yang membuat crop circle di Sleman mampu menjawab. Mungkin Aida lupa setelah melihat seorang teknisi “diganggu” (Aida nyebutnya kesetrum!) oleh setan sampe hampir saja melubangi dahinya dengan bor, miriplah sama adegan di film slasher Australia “The Loved Ones”, malah lebih mengerikan yang KKD bikin. Sayangnya ketika gw pengen nanya-nanya lagi, aneh banget muka KKD sama Naya mulai nge-blur. Ah ternyata tebakan gw bener, klo ini semua hanya mimpi, akhirnya gw terbebas dari mimpi buruk, tapi tiba-tiba gw masih mendengar suara-suara yang familiar “eh bro lo nga apa-apa”. Sambil masih puyeng dan mata masih nga jelas ngeliat, gw kembali mendengar suara “eh bro udah sadar”. Oh tuhan ternyata gw belum bangun dari mimpi, KKD dan Naya masih ada didepan gw, dan kata mereka gw tiba-tiba jatuh pingsan selama beberapa menit. “aduh masa baru satu film eike aja udah pingsan, tahun ini eike bikin tujuh film loh, bisa-bisa koma kali yah”.