Setelah sukses dengan IMBlog Choice Awards pada bulan Februari lalu, kini anak-anak Indonesian Movie Bloggers atau disingkat IMBlog balik lagi nih dengan daftar 20 film Indonesia pilihan versi IMBlog. Penasaran film-film Indonesia (tahun 2000-2009) apa saja yang masuk daftar “IMBlog’s Picks” kali ini dan apa komentar masing-masing blogger tentang film pilihan mereka, langsung deh cek tkp dibawah ini! (eh jangan lupa follow IMBlog di twitter: @IMBlogCommunity)
20. Nagabonar Jadi 2 (2007)
Sutradara: Deddy Mizwar Penulis: Musfar Yasin, Deddy Mizwar Pemeran: Deddy Mizwar, Tora Sudiro, Wulan Guritno
Deddy Mizwar berhasil menghasilkan sebuah tontonan yang kaya nilai (nasionalisme) namun tanpa menghilangkan unsure komersialnya. Deddy Mizwar tahu benar bagaimana meramu cerita menjadi sebuah tuntunan tanpa menggurui dan meninggalkan kesan mendalam di benak penontonnya. ~ Curhat Sinema
Deddy Mizwar adalah ikon legendaris di film pertamanya, dan di sekuelnya ini ia tampil sama hebatnya, baik sebagai pemain maupun sutradara dalam menghadirkan sebuah kisah yang kental dengan usur nasionalisme inspirasional. ~ Movienthusiast
19. Cin(T)a (2010)
Sutradara: Sammaria Simanjuntak Penulis: Sally Anom Sari, Sammaria Simanjuntak Pemeran: Saira Jihan, Sunny Soon
Memaknai perbedaan dan dialog yang cukup manis. ~ Flik’s Movie Zone
Sebuah indie yang berani menyenggol tema ‘tabu’ dengan balutan dialog-dialognya yang tajam dan penuh makna. ~ Movienthusiast
18. Quickie Express (2007)
Sutradara: Dimas Djayadiningrat Penulis: Joko Anwar, Dimas Djayadiningrat Pemeran: Tora Sudiro, Sandra Dewi, Lukman Sardi, Tino Saroengallo, Ira Maya Sopha, Tio Pakusadewo, Rudy Wowor, Amink
Dimas Djayadinigrat membuat sebuah komedi dalam kemasan yang unik, fresh dan dewasa, meskipun sayang berujung klise. ~ Movienthusiast
17. Petualangan Sherina (2000)
Sutradara: Riri Riza Penulis: Jujur Prananto, Mira Lesmana Pemeran: Dewi Hughes, Djaduk Ferianto, Butet Kertaradjasa, Henidar Amroe, Ratna Riantiarno, Didi Petet, Mathias Muchus, Ucy Nurul, Derby Romero, Sherina Munaf
Sebelum menonton film ini, Singin’ in the Rain adalah musikal favorit saya. Tapi filmaker dalam negeri sendiri membuat saya kagum dengan musikal kontemporer ini. Salah film musikal terbaik yg pernah dibuat. ~ Tulisanku Tentang Film
Salah satu film yang berada di garda terdepan kebangkitan perfilman Indonesia, drama musikal keluarga terbaik yang pernah dibuat di negeri kita hingga kini. ~ Movienthusiast
16. Babi Buta Yang Ingin Terbang (2008)
Sutradara: Edwin Penulis: Edwin Pemeran: Andhara Early Astrawinata, Ladya Cheryl, Pong Harjatmo, Joko Anwar, Carlo Genta, Clairine Baharrizki, Darren Baharrizki, Wicaksono, Elizabeth Maria
Edwin bekerja sebagai penyentil professional dalam film panjang pertama arahannya ini. Berusaha membahas isu diskriminasi agama dan ras dalam negara pruralitas. Nilai satirnya pun begitu ampuh menelanjangi buruk rupanya moralitas bangsa ini. Absurd nya sekali lagi saya jatuhkan pada seekor babi di antara rerumputan ilalang sambil bersura grookk .. grookk..grookk dengan long time shoot. ~ Delupher
“Babi Buta Yang Ingin Terbang” menyajikan suatu permasalahan, dan mungkin film ini tidak dipenuhi oleh kisah persahabatan yang menyentuh, tetapi juga tidak dipenuhi oleh kebencian yang berlebihan. Film ini memperlihatkan kesulitan-kesulitan yang ada dalam permasalahan tersebut, dengan kata lain, berjalan ke arah yang jarang dijamah orang, untuk awas terhadap suatu bahaya yang mengancam, mengambil resiko, walau tidak dipungkiri dengan rasa takut juga. Review selengkapnya di: Cinema Exposure
ilm yang sangat susah gw temuin dan beruntung gw bisa menontonnya dalam sebuah bedah film. Satu kata yang muncul setelah menonton film ini..”brilian”. Babi Buta Yang Ingin Terbang sukses menyentil isu diskriminasi agama dan ras di negara ini. I Love It! ~ Lets Shake Hand
15. Opera Jawa (2006)
Sutradara: Garin Nugroho, Arturo GP Penulis: Garin Nugroho, Armantono, Garin Nugroho Pemeran: Artika Sari Devi, Eko Supriyanto, Martinus Miroto, Retno Maruti
Opera Jawa, more like a performing art captured in this visually dazzling effort from the most famous Indonesian filmmaker abroad is sometimes sentimental as in usual operetta, and no less avant-garde than the film of Italian experimentalist, Carmelo Bene. It’s sexy, sultry, and enigmatic. ~ Cinema Exposure
Salah satu film Indonesia terbaik sepanjang masa. Sukses dgn eksekusi instalasi semua jenis seni, tidak hanya film, teater, musik dan tari. ~ Tulisanku Tentang Film
Film yang sangat teatrikal dan unik. ~ MovFreak
Garin nugroho mengajak kita untuk melihat lebih dalam exotisme kebudayaan jawa dalam balutan musik,puisi dan tarian anehnan indah, sungguh suatu pengalaman menarik bisa menikmati film ini. ~ Movienthusiast
14. 3 Hari Untuk Selamanya (2007)
Sutradara: Riri Riza Penulis: Sinar Ayu Massie Pemeran: Nicholas Saputra, Adinia Wirasti, Leroy Osmani, Tutie Kirana
Konsepnya adalah dua orang melakukan perjalanan bersama-sama dan mengobrol sepanjang perjalanan. Meskipun ada beberapa momen yang menurut saya dipaksakan (kenapa harus selalu dan selalu pipis di pinggir jalan?), film ini cukup asyik dalam mengemas kisah perjalanan dua muda-mudi sok dewasa pengantar perangkat piring milik keluarga ini. ~ Ajirenji
Sebuah road-movie yang sebenarnya tidak istimewa. Pretensius bahkan. Tapi ia cukup jujur dalam bertutur. Dan saya selalu senang utk kembali mengikuti perjalanan 3 hari Jakarta-Jogya bersama Yusuf dan Ambar. ~ Saya Cerita Film
Sebuah road movie plus coming of age drama hebat yang disepanjang film hanya diisi dengan pemilihan dialog-dialog asyik dan jujur dari kedua karakter utamanya yang berchemistry kuat. ~ Movienthusiast
13. The Photograph (2007)
Sutradara: Nan Achnas Penulis: Nan Achnas Pemeran: Shanty, Indy Barends, Lukman Sardi, Lim Kay Tong
Two lonely people from different background, knitting a subtle kind of friendship which is rarely done in recent Indonesian film. Without bombastic dialogues and overtly done silliness, this winner in Karlovy Vary Film Festival charms me more in the manner of the character development than its own story. ~ Cinema Exposure
Sebuah drama yang mengetengahkan hubungan tidak biasa antara dua anak manusia yang berbeda latar belakang, sebuah studi karakter menarik berbalut kisah yang menyentuh. ~ Movienthusiast
Interaksi secara emosionil ternyata bisa terjalin kepada siapa saja. Drama humanis yang menyentuh sekaligus menggelisahkan. ~ Saya Cerita Film
Film yang indah dengan cerita sederhana yang diceritakan dengan sopan dan santun tanpa mengabaikan unsur emosional. Sekali lagi, film yang indah. ~ Ajirenji
12. Under The Tree (2008)
Sutradara: Garin Nugroho Penulis: Armantono, Garin Nugroho Pemeran: Marcella Zalianty, Ayu Laksmi, Nadia Saphira, Ikranagara, Dwi Sasono, Aryani Kriegenburg Willems, Ayu Bulantrisna Djelantik, I Ketut Rina
Selalu saja ada magnet yang kuat ketika menikmati karya-karya Garin Nugroho, karena beliau tak hanya ingin menelanjangi buruk rupa dari kehidupan manusia namun juga menyertakan kultur dan tradisi kedalam plotnya. Under The Tree berjalan sesuai dengan ritmenya kehidupan pelik manusia. Garin menyuntikkannya dengan aroma budaya Bali nan kental serta salah satu filosofinya tentang pohon itu sendiri. Langkanya lagi intisari kisah Pandawa, Kurawa hingga Calonarang pun membumbui lingkungan kisah yang menimpa para perempuan sebagai tokoh sentral didalamnya. ~ Delupher
Truth to be told, we need more films shot and about people outside Jakarta area. And Under the Tree is one of the most prominent. Coming from the experienced director, Mr. Nugroho reveals the story of women from different age group and background, finding their identity, their importance in society, and to their family. ~ Cinema Exposure
11. Pasir Berbisik (2001)
Sutradara: Nan Achnas Penulis: Nan Achnas, Rayya Makarim Pemeran: Christine Hakim, Dian Sastrowardoyo, Slamet Rahardjo Djarot, Didi Petet, Dik Doank
Film untuk perempuan Indonesia. Sutradara, produser, pemain, penulis naskah dan editor, semua dilakukan filmaker perempuan Indonesia, menjadi salah satu film terbaik pembuka lembaran cinema indonesia 2000-an. ~ Tulisanku Tentang Film
Meski ceritanya sangat abstrak, diantara pasir-pasir yang terbias Dian Sastro begitu menawan. Menanggalkan segala pesona kecantikannya, menjadi gadis kolot yang bermain-main dengan topeng. Benar-benar merasakan peforma paling baik dari seorang Dian. ~ Delupher
senang mengetahui bahwa di awal kebangkitannya, Indonesia memiliki film sekuat, seindah dan segetir ini. ~ Movienthusiast
Film yang sangat berkesan bagi saya berkat visualisasinya yang sarat makna. Gambar-gambar yang dihadirkan sangat kuat dan “berbicara”. Film ini sangat menarik dibahas dari berbagai segi, mulai dari teknis, cerita hingga isu yang dihadirkan. Filmnya sendiri sangat indah dan artistic meski menghadirkan sebuah tragedy didalamnya. Adegan paling nempel dan paling menyedihkan adalah ketika Dian Sastro mendapatkan pelecehan dari Didi Petet. ~ Curhat Sinema
10. Jelangkung (2001)
Sutradara: Rizal Mantovani, Jose Poernomo Penulis: Adi Nugroho, Rizal Mantovani, Jose Poernomo Pemeran: Harry Panca, Rony Dozer, Melanie Ariyanto, Winky Wiryawan
Bagaimana rasanya “mengantri” berbulan2 hingga akhirnya bisa menonton film ini? Itulah yang saya rasakan. Rilis september 2001, saya baru bisa menonton desember 2001. Dan sukses membuat saya tidak bisa tidur berminggu-minggu. Horor terbaik yang pernah dibuat. Meskipun eksekusinya sangat seadanya. ~ Tulisanku Tentang Film
Ritual khas Indonesia yang disajikan dengan sangat menyeramkan, nyata sekaligus mistis. ~ Database Film
Salah satu horror terbaik yang pernah di buat sienas Indonesia di era kebangkitannya. sebuah sajian mengerikan yang memasukan elemen klenik dan mistikhas Indonesia. ~ Movienthusiast
9. Jermal (2008)
Sutradara: Ravi Bharwani, Rayya Makarim, Utawa Tresno Penulis: Rayya Makarim, Ravi Bharwani, Orlow Seunke Pemeran: Iqbal S Manurung, Didi Petet, Yayu AW Unru, Chairil A Dalimunthe, M. Rifai Andhika Piliang, Febri Hansah Pulungan, Ribut Waluyo Ritonga, Rudi Hartono
Sebuah drama subtil tentang hubungan ayah-anak. Mengharukan tanpa harus cengeng. ~ Saya Cerita Film
Sebenarnya bukan sepenuhnya karya anak negeri, namun inilah film berbahasa Indonesia yang sangat bermuatan local, namun rasanya bakal bisa diterima penonton global kalau saja dipromosikan dengan baik berkat keunikan setting cerita. Meski terkesan sederhana, Jermal mempunyai tuturan cerita yang menarik dan kuat. Menyaksikan film ini mengingatkan pada film-film Jepang yang sunyi, minimalis namun mempunyai kedalaman cerita. ~ Curhat Sinema
Cerita yang sederhana tapi memiliki makna yang cukup dalam. ~ Flik’s Movie Zone
8. Janji Joni (2006)
Sutradara: Joko Anwar Penulis: Joko Anwar Pemeran: Surya Saputra, M Dwiky Riza, Fedi Nuril, Gito Rollies, Rachel Maryam, Mariana Renata, Nicholas Saputra
Ringan, menyegarkan tetapi tidak mengesalkan, apalagi dengan tampilan visual yang sangat sangat menarik. Inilah film yang membuat saya masih percaya pada potensi film di Indonesia. Plus saya menjadi dapat pengetahuan baru mengenai pengantar rol film di bioskop =). ~ Ajirenji
Apa ya? Bukan hanya sekedar faktor Nicholas Saputra yang bermain apik, melainkan ide ceritanya yang orisinil, sederhana, dan jenaka. Cukup mengikuti petualangan seorang Joni yang sedang bersusah susah mengirimkan rol film bioskop, segala fragmen absurd lainnya pun ikut merambah dan memperkaya jalinan cerita. ~ Delupher
Apakah selama ini kita mengerti bagaimana film sampai bisa kita tonton di Bioskop?. Bagaimana type2 penonton bioskop? Detailnya ditampilkan dengan gaya classic-contemporer menarik. Penonton film wajib menonton film ini. ~ Tulisanku Tentang Film
Ide unik di kombinasikan dengan presentasinya yang sangat menarik, pintar dan meyegarkan. ~ Movienthusiast
Sebuah rom-kom yang tak biasa. Jahil tapi cerdas. ~ Saya Cerita Film
7. Pintu Terlarang (2009)
Sutradara: Joko Anwar Penulis: Joko Anwar, Sekar Ayu Asmara Pemeran: Tio Pakusadewo, Fachri Albar, Marsha Timothy, Ario Bayu, Henidar Amroe, Verdi Solaiman, Putri Sukardi, Ade Firza Paloh, Atiqah Hasiholan, Otto Djauhari, Rio Dewanto, Arswendi Nasution, James Awuy, Jessye Awuy
Joko Anwar membuat spoiler Shutter Island, dia menulis “jika shutter island dirilis lebih dulu dari pintu terlarang, maka gue akan dibilang nyontek” Tapi menurut saya Pintu Terlarang lebih kompleks dari shutter island. ~ Tulisanku Tentang Film
Meski dengan twist yang pasaran, namun Joko Anwar membuat film ini begitu berkelas. Sekali lagi dia menciptakan set-set negeri tak bernama, namun menyimpan segudang misteri. Pada nyatanya hanyalah imajinasi. Plot-plot yang menawarkan ketegangan dan art-direction yang tak terkalahkan diantara film-film horror Indonesia lainnya. ~ Delupher
Salah satu thriller psikologis terbaik Indonesia, digarap dengan kualitas tinggi, meskipun sayang endingnya terkesan menggampangkan. ~ Movienthusiast
6. Kala (2007)
Sutradara: Joko Anwar Penulis: Joko Anwar Pemeran: Fachri Albar, Shanty, Ario Bayu, Tipi Jabrik, Fahrani Pawaka Empel, Jose Rizal Manua, August Melasz, Arswendi Nasution, Sudjiwo Tejo, Frans Tumbuan
Sebuah film yang menyadarkan kita bahwa ada sebutir mutiara di tengah padang pasir (aduuuh…!) yang bakal mengkilat kalau terus diasah. Mutiara tersebut tidak lain adalah Joko Anwar. Banyak yang ingin didobrak oleh sineas satu ini yang memanfaatkan kecintaannya akan sinema sebagai kekuatan dalam berkarya. Kala seakan menjadi sebuah pengantar dari kejutan demi kejutan yang bakal dihadirkan oleh Joko Anwar yang membuat dunia perfilman Indonesia makin kaya warna. ~ Curhat Sinema
Salah satu film yang bikin gw tercenang kagum sekaligus yakin kalau Indonesia itu nggak melulu berisi sutradara2 yang di otaknya cuma ada setan dan pemain bokep dan satu yang paling inget dan nggak akan gue lupain sama film ini.. hantu kakeknya bikin gw nggak bisa tidur…. ~ Lets Shake Hand
Hingga detik ini, hanya ini film Indonesia yang pernah saya tonton yang membuat saya bereaksi “woooooow!”. Intens, cantik, percampuran berbagai genre nya tidak berantakan. Ya, yang seperti ini yang saya suka =). ~ Ajirenji
Menggabungkan konsep sejarah dan mitologi kedalam masa kekinian menjadi bekal utama Kala. Apalagi bumbu intrik serta problematika sebuah negara yang hancur oleh watak pemimpinnya terurai disini. Joko Anwar menyindir, tapi tak sekalipun menamai negara itu. Pastinya dia menciptakan dunia baru, namun toh segala mitologi dan sejarah itu bertitik pada kata Indonesia. ~ Delupher
Film noir yang berani bermain-main dgn ide-ide mistis lokal. Perpaduan yang cantik. ~ Saya Cerita Film
5. Laskar Pelangi (2008)
Sutradara: Riri Riza Penulis: Salman Aristo, Riri Riza, Mira Lesmana, Andrea Hirata Pemeran: Zulfanny, Lukman Sardi, Ferdian, Ario Bayu, Ikranagara, Cut Mini Theo, Veris Yamarno, Slamet Rahardjo, Tora Sudiro, Mathias Muchus, Rieke Diah Pitaloka, Teuku Rifnu Wikana, Alex Komang, Jajang C Noer, Yogi Nugraha, Dewi Ratih Ayu Safitri, Marcella El Jolia Kondo, Levina
Mungkin kisahnya terlalu utopis, tapi hey it’s based on true story. Anak2 ini begitu adorable. Love them. ~ Saya Cerita Film
Film mendidik yang tidak mendidik. Menjadi film terbaik karya Riri Riza setelah Petualangan Sherina. “Hidup untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya” quote ini sangat menohok. ~ Tulisanku Tentang Film
Jelas bukan yang terbaik buat saya, tapi untuk drama keluarga inspiratif, ok lah. ~ Movienthusiast
Hangat dan bersahaja dalam balutan cerita yang menarik dan kemasan yang cantik. Aktor-aktor ciliknya juara! ~ Ajirenji
Jujur bukan merupakan film favorit saya. Namun keseriusan mereka yang berada di balik layar patut mendapatkan apresiasi tertinggi. Film ini seakan menegaskan posisi dari Mira Lesmana dan Riri Reza sebagai insan film yang mempunyai visi yang jelas. Entah apa jadinya dunia film Indonesia tanpa andil mereka berdua. Mereka selalu membuat film yang tidak hanya sebagai tontonan, namun juga tuntunan. ~ Curhat Sinema
4. Fiksi. (2008)
Sutradara: Mouly Surya Penulis: Joko Anwar, Mouly Surya Pemeran: Ladya Cheryl, Donny Alamsyah, Kinaryosih, Soultan Saladin, Inong
Jarang sekali film nasional yang mengulik sisi terdalam dari jiwa manusia. Ketika sineas lain asyik dengan dunia hura hura, mereka yang terlibat di balik film ini sibuk menyelami dunia sunyi anak manusia. Hasilnya? Filmnya tampil lebih gelap dan menakutkan ketimbang film horror yang setannya begitu banci kamera. ~ Curhat Sinema
Murung dan menyimpan cekaman laten yang solid, disampaikan tanpa terlalu banyak bicara, lewat visual yang tampak sederhana tetapi menunjukkan banyak hal. ~ Ajirenji
Berbangga hatilah memiliki Mouly Surya, jarang mendapati sutradara apalagi perempuan memiliki ide brilian dalam membungkus karakter gadis psikopat muda yang sangat innocent. Membalikkan dongeng Alice in Wonderland, segala fiksi dari benak sang gadis dibuatnya menjadi sangat real. Rumah susun pun dibuat Mouly sebagai tempat yang ampuh dalam menyinggung problematika hidup manusia. ~ Delupher
Thriller psikologis sekaligus kisah cinta yang tragis. Mencekam dalam konteks psikologis. ~ Saya Cerita Film
Karakter yang berwarna dan alur yang cukup kompleks. ~ Flik’s Movie Zone
Sejauh ini Fiksi adalah yang terbaik di genrenya untuk ukuran film Indonesia, tajam dan menyengat, tanpa banyak basa-basi! ~ Movienthusiast
3. Berbagi Suami (2006)
Sutradara: Nia Dinata Penulis: Nia Dinata Pemeran: Jajang C Noer, El Manik, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi, Dominique A Diyose, Shanty, Ria Irawan, Rieke Diah Pitaloka
Sebuah antologi ttg poligami dihadirkan utk menetawakan pelakunya tanpa harus terkesan menuduh. 3 kisah yg tak terlupakan sekaligus mencerahkan. ~ Saya Cerita Film
Salah satu film yang paling lantang dalam menyampaikan suara kaum hawa di Indonesia, khususnya soal poligami, uniknya sang sutradara memilih menyampaikannya dengan cara yang ringan dan satirikal. Lantang tapi menghibur. ~ Ajirenji
Film yang mengukuhkan Nia Dinata sebagai sineas yang paling konsisten mengangkat isu seputar perempuan. Selain itu juga mempertegas kesukaan Nia untuk memproduseri sebuah kumpulan cerita menjadi sebuah tontonan yang memikat meski mengangkat isu yang sensitive dan cenderung berat. Berbagi Suami adalah sebuah film yang lucu sekaligus pahit dan didukung jajaran cast yang melimpah dan hebatnya mampu tampil bagus. ~ Curhat Sinema
Konsep poligami yang dituturkan dengan menarik, relevan dengan kondisi masyarakat menengah ke bawah Indonesia. ~ Database Film
Omnibus hebat dari sutradara wanita hebat untuk wanita Indoneisa. Mengangkat isu poligami tanpa terlihatg menggurui penontonnya, dan dikemas dengan cara yang menarik dan menghibur plus dukungan ensemble cast prima. ~ Movienthusiast
2. Arisan! (2004)
Sutradara: Nia diNata Penulis: Joko Anwar, Nia diNata Pemeran: Jajang C Noer, Rachel Maryam, Surya Saputra, Aida Nurmala, Cut Mini Theo, Tora Sudiro
Film untuk kalangan “highclass” tetapi berhasil menarik minat penonton dari semua kalangan. Kontroversinya Gay-nya justru membuat film ini laris. Salah satu warna baru film indonesia era 2000. ~ Tulisanku Tentang Film
Terbaik dari mbak Nia Dinata, sebuah satir sosial kehidupan kota metropolitan yang dibungkus dengan kemasan komedi yang menggelitik dan cerdas. ~ Movienthusiast
A Happy picture about unhappy people. Arisan! hadir sebagai komedi yang menyentil bagi Ibu-ibu sosialita kota-kota metropolitan sana. Komedinya pun Fresh dan juga satir. Sekilas, saat sedang Arisan! Ibu-ibu ini terlihat begitu Happy, padahal ada segudang problematika hidup yang ada dibaliknya 🙂 ~ Curlybandidas
Komedi ceria yang menggemaskan ternyata tidak malu untuk tampil dipenuhi dgn ironi. Seru! ~ Saya Cerita Film
Konflik dewasa yang dibawakan dengan menggigit, fun to watch from start to end. ~ Database Film
1. Ada Apa Dengan Cinta? (2002)
Sutradara: Rudi Soedjarwo Penulis: Riri Riza, Mira Lesmana, Rako Prijanto, Prima Rusdi, Jujur Prananto Pemeran: Dennis Adishwara, Adinia Wirasti, Ladya Cheryl, Sissy Priscillia, Titi Kamal, Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo
Teen-flick pun ternyata bisa berperan sebagai sebuah studi sosiologis yang komprehensif. Penuh dgn adegan2 memorable dan lagu2 yang bagus. ~ Jalang Film
Ikut bangga menjadi generasi hadirnya film ini. Salut dengan kesempurnaan penggarapan film yang sukses kualitas dan kuantitas. Para bintang yg memulai debut difilm ini masih menjadi bintang-bintang film indonesia hingga saat ini. ~ Tulisanku Tentang Film
Sepasang remaja mengutip keindahan masa-masa SMA dengan pergumulan puisi-puisi picisan yang tak lain berusaha menorehkan kata cinta. Ada apa dengan cinta? Semuanya dijawab apik oleh pesona riang Dian Sastro serta si beku hati Rangga ala Nicholas Saputra. Jujur saja saya personal langsung jatuh cinta sedalam-dalamnya pada karya sastra berkat romantisme puitik mereka, dan tentunya siluet Chairil Anwar serta karya Aku –nya yang membumbu manis plot-plot cemerlang arahan Rudi Sujarwo ini. ~ Delupher
Masih merupakan film remaja terbaik sejak kebangkitan film Indonesia. Ditonton beberapa kalipun rasanya tidak membosankan. Inilah keunggulan film ini dibandingkan film Indonesia kebanyakan. Ceritanya mungkin tidaklah istimewa, namun semua lini dari film ini digarap dengan apik. Film ini juga sukses mencetak bintang dengan bakat besar seperti Dian Sastro dan Nicholas Saputra. Soundtracknya pasti bakal melekat di kuping sepanjang masa. ~ Curhat Sinema
Film tentang cinta indonesia yang terbaik, well made, nice dialogue. ~ Flik’s Movie Zone
Ini adalah romansa remaja Indoneisa terbaik di era millenium, bahkan sepanjang masa, selalu tidak pernah bosan ditonton berulang kali. ~ Movienthusiast
Pecahkan saja gelasnya biar ramai” mendegar sajak dari puisi AKu Chairil Anwar ini pasti langsung teringat sama film ini. Ada Apa Dengan CInta? adalah film remaja cinta terbaik dan belum ada yang menumbangkan dari top chart teenlit Indonesian Movie sampai sekarang. ~ Lets Shake Hand
Persahabatan empat remaja putri yang inspiratif disertai dengan cinta yang realistis penuh konflik, chemistry luar biasa antara Dian dan Nicholas ~ Database Film
jalangfilm
Awww….paman Rangga…makasih sudah banyak mengquotes opini saya. Jadi malu sekaligus bangga nih #eaaa
But overall, this is an eclectic list. Love it. Tabik untuk semua rekan-rekan movblog yang sudah mau terlibat. Kalian semua juara 😀
movienthusiast
yah!, gw pas kirim lupa ngasih komen, jadi gak bisa dipamerin deh :malu:
Movfreak
Bang Rangga, kayaknya ada kekeliruan antara komen yg aku tulis (Movfreak) sama yg ditulis Movie Freak deh
🙂
raditherapy
yes makasih udah dikoreksi, bisa ditunjukin yg mana yg keliru?
Movfreak
Kayaknya sih yg komentar saya cuman di Opera Jawa
curhatsinema
entar yg twist,dikasih komen yg punya rumah ya 🙂
bagus
Hemmm. Jujur saja, untuk saya film Denias jauh lebih baik dibanding Laskar Pelangi, yang pada eksekusi ya cenderung biasa namun tetap berkesan. Dan hingga saat ini, Denias masih menjadi film keluarga/anak-anak yang paling baik yang pernah dibuat oleh Indonesia. Just say. Hehe.
Lily
Maaf, untuk melihat link yang direkomendasikan pada kolom pembahasan film “Babi Buta Yang Ingin Terbang” menyatakan saya belum diundang untuk membaca blog. Bagaimana untuk dapat melihat isi dari link itu ya? terima kasih