I can access your mind through your dreams ~ Dom Cobb
Bermimpi, tentu semua orang pernah mengalaminya. Indah atau buruk, berakhir bahagia atau tragis, senyata apapun mimpi, pada akhirnya kita akan terbangun dan sadar itu hanya sebuah mimpi. Lalu bagaimana jika melalui mimpi, seseorang bisa melangkah masuk ke alam bawah sadar kita dan mencuri sesuatu yang berharga, “perhiasan” yang datang dari hasil sebuah pemikiran. Para “pencuri mimpi” menamakan itu “extraction”, dimana kita mampu mengambil ide dari seseorang melalui mimpi yang sudah direkayasa agar mirip dengan sebuah kenyataan. Sang target tentu saja tidak akan mengenali dunianya sebagai mimpi, namun begitu dia membuka mata, ide tersebut sudah berhasil dicuri. Layaknya sebuah sistem jaringan komputer, otak akan berperan sebagai database yang sanggup menyimpan apapun termasuk ide-ide penting. Jika pada dunia komputer kita tidak asing dengan sebutan “hacker”, para “dream-stealers” ini bisa dibilang “hacker” dalam dunia mimpi. Bertolak belakang dengan “extraction”, ternyata ide juga bisa ditanam kedalam pikiran sang target, cara ini dinamakan “Inception”.
Dom Cobb (Leonardo DiCaprio) adalah salah satu dari “The Extractor”, dia adalah yang terbaik dalam bidang “extraction”. Namun misi terakhirnya justru gagal memperdaya targetnya Saito (Ken Watanabe), seorang pengusaha yang akhirnya merekrutnya untuk sebuah misi besar. Misinya kali ini adalah bukan lagi mencuri ide namun menanamkan ide baru kepada pesaing bisnisnya, Robert Fischer, Jr (Cillian Murphy). Saito mengetahui jika Dom sedang dalam masalah besar yang membuatnya tidak bisa pulang. Saito pun menawarkan perjanjian, masalah Dom akan selesai jika dia berhasil dengan pekerjaannya kali ini. Tawaran itu pun tidak disia-siakan Dom, tapi langkah awal agar misi ini sukses dia harus mencari seorang “arsitek” baru. Setelah bertemu dengan Miles (Michael Caine), mentor dan sekaligus mertuanya, Dom diperkenalkan dengan Ariadne (Ellen Page), dia adalah orang yang dicari Dom untuk mengkontruksi dunia mimpi yang baru.
Bersama dengan tim pilihannya, Arthur (Joseph Gordon-Levitt) yang bertanggung jawab meneliti target, lalu Eames (Tom Hardy) yang ahli dalam penyamaran, dan Yusuf (Dileep Rao) seorang ahli kimia. Dom siap memasuki dunia mimpi untuk sekian kalinya namun kali ini menjalankan sebuah misi yang tidak mungkin dan berbahaya. Dom Cobb pun harus bersiap untuk sekali lagi bertemu dengan masa lalunya. “Inception”, bukan lagi sebuah proyeksi mimpi belaka di tangan Christopher Nolan, sutradara yang sukses besar membangkitkan pahlawan Gotham City dari “tidur panjang”-nya ini berhasil membangun sebuah dunia yang dipenuhi imajinasi terliarnya. Nolan sekali lagi berada selangkah lebih maju, membuat sebuah film yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Walau kita akan merasa seperti kembali menonton trilogi “The Matrix” dengan bumbu-bumbu spionase ala James Bond dan dikemas setangguh Jason Bourne, Nolan masih sanggup merangkai plotnya se-orisinil mungkin dan dia berhasil.
Naskah film yang sudah dikerjakan oleh Nolan selama 10 tahun ini, disempurnakan dan dengan apik bisa diproyeksikan menjadi tontonan selama 148 menit yang nihil akan kata bosan didalamnya. Nolan sepertinya berhasil mencuri ide “bosan” tersebut dari pikiran penontonnya terlebih dahulu dan menanamkan ide “mind-blowing” yang mengisahkan aksi spektakuler para pencuri mimpi dalam dunia mimpi yang tidak hanya penuh kejutan tapi menawarkan berlapis-lapis plot yang hebat. Dunia mimpinya adalah gabungan antara efek visual yang memanjakan mata, dengan segala atraksi sinting gerak lambat, ditambah cara penyampaian Nolan yang sepertinya mengajak kita untuk memilih pil biru atau pil merah. Kita tentu saja akan memilih untuk terus berada di dunia mimpi ciptaan Nolan, tidak mau terbangun dan ingin terus terhipnotis, disihir, dan dimanipulasi dengan cerita yang diracik jenius oleh sutradara Memento ini.
Nolan adalah sang arsitek layaknya Ariadne, membangun film ini menjadi sebuah labirin daya khayal yang menyesatkan kita. Kontruksi kokoh ceritanya menopang dengan kuat segala imajinasi yang ditumpahkan Nolan. Tidak hanya sebagai arsitek, Nolan juga berperan sebagai konduktor yang menyelaraskan melodi orkestra antara efek visual, plot, dan lakon untuk “bersuara” secara beriringan dengan tempo yang teratur. Nolan sukses bercerita dalam visualnya yang menggoda dan secara bersamaan dengan merdu dapat berkomunikasi dengan penontonnya lewat dialog-dialog pintar, entah itu berupa narasi atau percakapan yang mencerahkan penonton atas pertanyaan yang hinggap tentang dunia mimpi Nolan ini. Film ini betul-betul bisa menuntun penontonnya dari adegan ke adegan dengan sempurna, kita tak akan dibiarkan untuk lepas dari pegangan, berkat cerita yang begitu erat mengikat kita dengan rasa penasaran, ketegangan yang mengasyikkan dan terakhir juga sanggup menyentuh kita dengan momen-momen emosional.
“Inception” telah menyajikan sebuah pengalaman sinematik yang tidak hanya menjadi hiburan yang berkualitas tetapi juga begitu dalam memasuki pikiran kita, apalagi jika membahas soal nilai filosofi kehidupan yang dituangkan Nolan dan bercampur dengan dunia mimpinya yang secara magis mempesona tersebut. Sedikit banyak menyinggung rapuhnya manusia, pikiran bisa kapan saja “tercuri” atau “tertanam” yang baru, tetapi luka dari masa lalu terkadang lebih sulit untuk dilupakan. Karena hati lebih pintar mengingat, apalagi jika kita terbebani oleh rasa bersalah yang tidak kasat mata tapi tersimpan jauh di dalam sana (tema rasa bersalah memang sudah menjadi ciri khas Nolan). Itulah yang terjadi dengan Dom, yang diperankan dengan sangat cemerlang oleh Leonardo DiCaprio. Film ini memang disempurnakan dengan pemain yang bisa memainkan perannya dengan baik. Memaksimalkan apa yang sudah menjadi pekerjaan rumah mereka dan memberikan porsi peran yang tidak mengecewakan, termasuk Marion Cotillard yang walau diberi porsi lebih sedikit tetapi bisa mencuri perhatian sebagai istri Dom, yaitu Mal. Sebagai penutup, Hans Zimmer mengikatkan pita cantik lewat alunan-alunan score yang menghipnotis dan membuat merinding. Jadi, apakah kalian siap memasuki dunia mimpi Nolan?
movienthusiast
😀
siapppppppp bangett
wuahh jadi gak sabar
adelwina
wuuaahh,bintang 5???pasti keren berat!jarang2 dapet rating segini.shutter island kayaknya ga nyampe 5….
raditherapy
toy story 3 kemarin juga dapat 5 bintang dari blog jelek ini 🙂
Ardhi
WOW!!! Bintang LIMA..
GA SABAR BUAT NONTON
lucky_loekman
Nnggak Sabar Harus Menunggu Besok tgl 16/07/2010 Menontonnya ?!
gilasinema
Bagus banget reviunya. Sampai ngiler bacanya dan makin buatku pengen nonton
xcatra
holy cow!!!
nolan kembali membuat film yanv luar biasa sepertinya neh…..
super tak sabar untuk menonton, film ini highly anticipated movie bagi gw….. !!!!
ardnas20
ada lagi kalo gak salah fil yang dapet bintang 5 dari blog ini selain Inception dan Toy Story 3…
Babam Ve Oglum
😀
eniwei, gw gak berani baca review, takut ada spoiler :hammer:
yang jelas udah gak sabar buat besok, semoga juga dapet rate 10/10 dari gw 😀
raditherapy
just enjoy the mupi kk san 🙂
Budi Cahyono
wewwww.. semua pada gak sabar buat nonton premiere besok, sepertinya akan menjadi film terbaik tahun 2010 nih.. ayo kita berduyun-duyun ngantri tiket buat nonton nih film..
JGPratama
Nolan’s idea is a virus. ada yang bilang ide besarnya seperti Paprika punya Satoshi Kon, tapi Inception lebih gritty. Pokoknya setelah nonton kita bertanya-tanya, are we dreaming? haha
adelwina
abis nonton neh!emang busyet oom nolan!yang busyet juga,penonton full sampe bangku paling depan!ga kalah ama eclipse… 😀 😀
Antz
Sumpah ini film satu keren banget! Ga bisa ngalihin mata dari layar sepanjang film. Best Movie 2010 deh 😀
Amir
AKHIRNYA BISA BACA TULISAN REVIEW INI!!! Hahahahaha…
Dari kemaren menahan diri terus biar gak baca semua review…
One of the year’s bests yah! Setuju!
raditherapy
sangat setuju, (salah satu) film terbaik di 2010!!
-anna-
brilliant movie…kereenn..
bikin mikiirr… terus sepanjang durasi, tapi setelah sampai di ending nya, baru kita ngerti..oooohhh..gini toh ceritanya..
untung happy ending ya.. 🙂
dini
Christopher Nolan is god damn genius! jangan pikirin bawa makanan atw minuman apa pun deh, g bakal sempet lu santap…. Filmnya bener2 menghipnotis
*padahal gw g pernah suka sama Leonardo Di Caprio, tapi karena ada Mr NOLAN di sana, akhirnya …
pokoke worthed abis lah….
ambharr
film yang super duper keren.
cerita nya itu loh..
ada ya orang yang bisa memikirkan hal itu..
4 thumbs up for Mr. nolan
dirgantara
HAHAHAHAAHHA..
akhirnya dengan bangga saya bisa baca semua review Inception dari sabang sampai merauke dunia Maya..
Great Movie dan saya pun dapat pengalaman menonton yang bener2 nggakk bisa dilupakan….before and after watch this movie….
rere
watta brilliant movie! speechless deh selesai nonton film ini…another genius movie of Christopher Nolan…!Swear, wajib ditonton dan ga akan nyesel…
dela
waww…baru nemu site review movie ini.. baru bbrp film yg dibaca review-nya dan.. SANGAT MEWAKILKAN!! terima kasih yaa… respons saya thp film2 ini sama banget bahkan jadi nambah pengetahuan saya, cuma bedanya saya ga bisa nulis ehehehe..tetap me-review yaahhh.. *nge-bookmark aaahhh* ;p
bee
Kalo dibilang sepenuhnya ide orisinil Nolan, sebenarnya nggak juga sih. Seingat saya sudah ada beberapa film sebelumnya dgn cerita yg mirip, tapi saya lupa judulnya, film lama sih. Walaupun begitu, Nolan nggak terjebak menjadi peniru, mungkin boleh dibilang terinspirasi, dan itu sah2 saja. Beda dgn penulis lokal kita yg nggak bisa membedakan terinspirasi dgn menyontek. 😛
Bagaimanapun, saya akui ini memang filem keren, layak jadi the best movie tahun ini. Semuanya nyaris sempurna, mulai dari casting, plot, cinematography, music score, dlsb… saya beri 9,5 dari 10. Terutama ceritanya itu loh… keren abis dan bener2 bikin mikir. Saya sampe harus nonton 3x untuk bener2 menemukan jawaban dari misteri2 yg disuguhkan scr apik oleh Nolan. Dan Nolan sangat teliti, bahkan untuk hal2 kecil yg nampaknya sepele, seperti cincin kawin di jari manis Dom, baju yg dipakai anak2 Dom, dlsb, dimana justru di hal2 kecil sepele itu terdapat jawaban atas misteri2 dalam film ini. Tapi film ini nggak saya beri nilai sempurna krn menurut saya ada satu plot hole yg cukup mengganggu.
BTW… menurut Anda, di akhir film, apakah Dom berada di dunia nyata? 😉
Ardhi
film ini bukan tentang Dom sudah berada di dunia nyata atau belum…. Nolan pernah ngomong kalau penonton jaman sekarang itu mudah banget ketipu sama apa yg diliat di layar… film ini mudah kok buat diikuti. cerita nya simple and yet it’s good
kitty
bingung euy nonton ni film..,
&_& #_#