The Secret Life Of Bees

“My whole life has been nothing but a hole, where my mother should have been. It always left me aching, but I never thought about what it did to you” ~Lily Owens

Lily Owens (Dakota Fanning), tinggal di sebuah perkebunan milik ayahnya T. Ray Owens (Paul Bettany). Lily tumbuh menjadi gadis remaja dengan masa lalunya yang suram, terkait dengan kematian ibunya disaat dia masih kecil. Bersama dengan pengasuhnya Rosaleen Daise (Jennifer Hudson), seorang wanita berkulit hitam yang juga tinggal di perkebunan itu untuk menjaga Lily. Rosaleen yang selama ini merawat Lily sudah seperti ibu pengganti baginya.

Walau kehidupan tampak baik-baik saja dari luar, namun didalam batinnya Lily merasa tersiksa. Terjebak dengan masa lalu yang masih saja menghantuinya dan ditambah dengan prilaku kasar ayahnya yang tidak mau memberitahu asal-usul ibunya.

Keadaan akhirnya memaksa Lily untuk pergi dari kota itu, meninggalkan perkebunan dan juga dari ayahnya. Berawal dari usahanya untuk menyelamatkan Rosaleen dari orang-orang rasis yang ingin mencelakakannya, Lily memulai pencariannya ke tempat dimana dia percaya ibunya pernah tinggal. Melalui sebuah foto dan gambar, sebagai petunjuknya, Lily tiba di sebuah rumah tempat pembuatan madu yang dimiliki August Boatwright (Queen Latifah) dan dua adiknya May Boatwright (Sophie Okonedo) dan June Boatwright (Alicia Keys).

August, seorang wanita berkulit hitam yang baik hati mempersilahkan Lily dan Rosaleene untuk tinggal sementara waktu. May yang sangat sensitif dan selalu menangis juga menerima kehadiran mereka, tidak dengan June yang tampak tidak menyukai adanya orang asing dirumah mereka apalagi anak berkulit putih.

Lily diajari bagaimana membuat madu di tempat barunya ini. Tapi ada pelajaran yang lebih berarti, yaitu dia mempelajari soal kehidupan dan arti keluarga yang sebenarnya. Dua hal yang tidak dia dapat di tempat asalnya, rumah yang sudah dia tinggalkan demi mencari potongan puzzle yang hilang.

The Secret Life of Bees, yang diangkat dari sebuah novel berjudul sama berisi pesan-pesan tentang kehidupan didalamnya. Gw sendiri menyukai film-film yang menceritakan perjuangan dalam menghadapi cobaan dalam hidup. Seperti memotivasi diri sendiri dan belajar untuk hidup yang lebih baik ketika menonton film ini dan sejenisnya.

Tidak salah gw suka sama aktris yang dulu bermain hebat berdampingan dengan Sean Penn di I Am Sam, anak kecil yang berbakat akting itu sudah beranjak dewasa dan makin membuat gw kaget dengan aktingnya. Sepertinya klo tidak salah ini film pertama, gw melihat Dakota berakting dewasa dan dia memerankannya dengan bagus banget.

Overall, film berdurasi 114 menit ini wajib-lah ditonton, apalagi untuk penggemar Dakota Fanning seperti saya. Selain padat pesan moral tentang kehidupan, akting apik para pemainnya apalagi Dakota, film ini juga memberikan tips dan trik bagaimana menghadapi sekumpulan lebah. Hahahaha mulai kemana-kemana review, Selamat menonton.
——————————-
Rating  4/5

 

Marley & Me

 

Tersentuh juga lihat Marley & Me, walau gw nga pernah punya anjing ataupun binatang peliharaan (semut sekalipun) gw bisa ngerasain gimana rasanya jalinan emosi yang kuat antara John Grogan (Owen Wilson) dan anjingnya Marley. Hubungan yang bukan lagi antara manusia dan hewan, atau majikan dan peliharaannya tapi lebih seperti dua sahabat. Walau terkadang menyusahkan John dan istrinya Jennifer Grogan (Jennifer Aniston) sampai-sampai menamai Marley anjing mereka dengan julukan “The Worst-Dog”, tapi mereka tetap sayang Marley.

Marley tetap menemani keluarga yang mulai tumbuh ini dengan setia, di antara rumitnya kehidupan rumah tangga John dan Jennifer. Film yang bagus, memperlihatkan hubungan antara majikan dan anjingnya tidak selalu diawali dengan hal baik, amat direkomendasikan untuk mereka yang punya anjing. Pesan yang bisa gw ambil mungkin, jangan pernah jadikan anjingmu sebagai hewan tapi teman, mereka tak pernah melihat siapa kita, sayangi mereka dan mereka akan melakukan hal yang sama.

——————————-
Rating 3.5/5

Slumdog Millionaire

 

Kuis Who Wants To Be A Millionaire? menjadi penyibak misteri dan puzzle demi puzzle kisah hidup dan cinta seorang  Jamal Malik (Dev Patel). Pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan oleh Prem Kumar (Anil Kapoor) berhasil dijawab dengan benar dan membawanya ke pertanyaan terakhir senilai 20 juta rupee. Dianggap bermain curang Jamal yang sekarang sudah berumur 18 tahun, dibawa ke kantor polisi dan dipaksa untuk mengakui kalau dia bersalah.

Jamal yang memang merasa dirinya tidak bersalah akhirnya dengan tulus bercerita darimana dia bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang dianggap “tidak mungkin” bisa dijawab oleh orang seperti Jamal, seorang asisten operator telekomunikasi yang tumbuh besar di jalanan dan dilahirkan di tempat kumuh. Dari mulut seorang yang akan mengalami hari terbesar dalam hidupnya ini, keluarlah kisah unik sekaligus mengharukan tentang kehidupan dan cinta.

 

Film berlatar belakang India yang mengisahkan perjuangan seorang anak laki-laki bernama Jamal Malik di antara kerasnya kehidupan kota Mumbai sekaligus mencari cintanya yang hilang kepada Latika (Freida Pinto). Bersama dengan saudaranya Salim, mereka yang tinggal di wilayah kumuh terpaksa melepaskan kegembiraan masa kanak-kanak demi bertahan hidup.

Jamal yang mengidolakan Amitabh Bachchan, seorang aktor India yang terkenal- sampai-sampai terjun ke dalam kubangan kotoran demi mendapatkan tanda tangan sang idola, akhirnya harus menelan pil pahit kehilangan Ibu Kandungnya pada saat terjadi konflik agama di tempat tinggalnya. Sejak saat itulah Jamal dan Salim bersama dengan Latika yang saat itu masih kecil, melakukan apapun untuk bisa makan, tidur, dan melanjutkan kehidupan keesokan harinya.

Jamal, Salim dan Latika sempat dipaksa untuk menjalani kehidupan jalanan oleh orang-orang yang dipimpin oleh Maman. Kelompok ini mengambil anak-anak kecil untuk dipekerjakan demi keuntungan mereka dengan cara menyuruh mengemis dijalanan. Awalnya semua berjalan normal, Jamal dan yang lainnya merasa baik-baik saja asalkan mereka bisa makan dan tidur.

Kejahatan Maman dan kelompoknya mulai terungkap oleh Salim, dimana dia yang diangkat sebagai orang kerpercayaan Maman melihat salah satu anak kecil yang pandai bernyanyi dibius dan dijadikan buta. Menurut Maman, buta dan pandai bernyanyi lebih mendatangkan uang ketimbang mengemis dengan cara biasa.

Tidak ingin melihat hal serupa terjadi kepada Jamal, Salim pun berniat melarikan diri. Setelah berhasil membawa Jamal dan Latika lari dari kejaran Maman dan anak buahnya, kereta yang lewat menjadi satu-satunya cara agar pelarian ini berhasil. Tapi sayangnya walau Jamal dan Salim berhasil naik, tidak dengan Latika yang gagal ikut karena Salim melepaskan pegangannya.

Perpisahan yang lama, tidak membuat Jamal melupakan Latika. Rasa suka masa kecil mulai tumbuh menjadi cinta  sejalan dengan Jamal yang bukan lagi anak kecil. Petualangan Jamal pun dimulai dalam mencari Latika yang hilang, namun bukan tanpa penghalang. Selain nantinya bertemu lagi dengan Maman dan kelompoknya, Salim saudaranya pun ikut andil dalam memisahkan cinta Jamal dan Latika.

Slumdog Millionaire, Akhirnya gw nonton juga film yang berhasil memborong 8 oscar, termasuk penghargaan bergengsinya Film dan Sutradara terbaik. Film ini bergaya cerita maju-mundur, masa lalu dan masa sekarang dengan alur yang tidak dibuat membingungkan. Jamal menceritakan masa lalunya bertahap demi bertahap, hingga akhirnya terkumpul sebuah cerita yang luar biasa, sebuah petualangan hidup yang penuh dengan lika-liku sama dengan rumitnya jalanan kota Mumbai yang menjadi setting film ini.

Danny Boyle berhasil dengan baik mengadaptasi novel Q & A dan menjadikannya film yang benar-bener bagus. Setting film di daerah kumuh kota Mumbai, diperlihatkan dengan gamblang dan jujur oleh sang sutradara. Kehidupan yang jauh dari glamor, tempat tinggal Jamal lalu kehidupan di kotanya betul-betul menyita perhatian gw selain kisah Jamalnya sendiri. Gw sempet berpikir “mirip banget sama Indonesia ya” ketika lihat rumah-rumah kumuh dan kemiskinan di salah satu kota di India tersebut.

Secara keseluruhan, film ini emang bagus banget. Ceritanya yang nga terlalu dibuat rumit ditambah kisah cinta yang nga terlalu muluk-muluk juga, bener-bener membawa budaya India, ditambah lagunya juga enak. Oh iya satu lagi nga ada joget-jogetan karena gw kira ini film India pasti ada nyanyi dan joget (ternyata joget-joget adanya di antara end-credit), kayanya Danny menghormati budaya film India yang selalu berjoget-ria. Hehehehehehe.

——————————-
Rating 5/5